CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 08 Januari 2011

berfikir kritis

Berpikir Kritis (critical thinking) adalah sinonim dari pengambilan keputusan (decision making), perencanaan stratejik (strategic planning), proses ilmiah (scientific process), dan pemecahan masalah (problem solving).
Berpikir kritis dapat diterjemahkan sebagai proses penilaian atau pengambilan keputusan yang penuh pertimbangan dan dilakukan secara mandiri (Peter Facione, ). Proses perumusan alasan dan pertimbangan mengenai fakta, keadaan, konsep, metode dan kriteria. Richard Paul mendefinisikan berpikir kritis sebagai proses merumuskan alasan yang tertib secara aktif dan terampil dari menyusun konsep, mengaplikasikan, menganalisis, mengintegrasikan (sintesis), atau mengevaluasi informasi yang dikumpulkan melalui proses pengamatan, pengalaman, refleksi, pemberian alasan (reasoning) atau komunikasi sebagai dasar dalam menentukan tindakan.
Berpikir kritis dapat muncul kapanpun diperlukan suatu penilaian, keputusan, atau penyelesaian sebuah masalah secara umum. Kapan pun seseorang perlu berusaha untuk mengetahui apa yang perlu dipercaya, apa yang perlu diketahui alasannya. Proses itu melalui usaha dan reflektif seperti membaca, menulis, berbicara dan mendengar. Semua dapat dilakukan secara kritis maupun tidak. Berpikir kritis sangat penting terutama untuk menjadi pembaca yang cermat dan penulis kreatif. Dari uraian ini kita mengetahui bahwa secara umum, berpikir kritis merupakan sebuah cara mengatasi permasalahan kehidupan.
Proses Berpikir Kritis
Proses berpikir kritis bermula dari ilmu pengetahuan. Semua dimulai dengan pengetahuan, dilanjutkan dengan sedikit atau lebih memahami topik yang dibahas. Contoh, jika anda berpikir mengenai bagaimana cara memperbaiki mesin, anda pasti memerlukan pengetahuan mengenai cara kerja mesin dan apa yang menjadi permasalahannya.
Tahap selanjutnya adalah meningkatkan pemahaman. Ini adalah tahap dimana anda mengerti apa yang sedang anda pikirkan. Jika anda tidak dapat memahami apa yang anda pikirkan, maka anda tidak dapat memikirkannya secara efektif.
Langkah penting selanjutnya adalah aplikasi. Jika anda tidak dapat mengaplikasikan pemikiran dan pengetahuan pada kehidupan nyata, menerapkannya untuk hal yang bermanfaat bagi kehidupan, maka anda sesungguhnya tidak mengehui pentingnya memikirkan suatu topik. Oleh karena itu, carilah sesuatu yang bermanfaat untuk anda pikirkan.
Setelah semua langkah di atas dilaksanakan maka analisis topik yang sedang anda pikirkan. Bagi informasi ke dalam kategori dan sub kategori. Pilih hal-hal yang masuk ke dalam bagian yang lebih penting, dan selesaikanlah terlebih dahulu.
Langkah kedua terakhir dari berpikir kritis adalah sintesis. Ini adalah langkah dalam mengorganisir, menyusun konsep, menggubah (menyusun), dan menciptakan hal baru yang anda kembangkan dari yang sudah ada.
Langkah paling akhir adalah evaluasi. Lihat kembali produk akhir anda. Jika anda menyukainya, maka tuntaskan. Jika tidak, kembali ke langkah awal dengan sasaran dan tujuan yang berbeda. Ingat, jangan menyelesaikan sesuatu yang anda tidak sukai. Jika akhirnya menghasilkan pemikiran atau penerapan yang anda sukai, maka gunakanlah !
Langkah langkah sederhana ini telah dideskripsikan dalam beberapa langkah oleh Wolcott dan Lynch. Jika proses ini digunakan di sekolah , maka siswa hendaknya memulai proses berpikir kritis dengan langkah 1 dan dengan latihan beralih menuju langkah 2 serta jenjang selanjutnya.

Langkah 1Mengidentifikasi masalah, informasi yang relevan dan semua dugaan tentang masalah tersebut. Ini termasuk kesadaran akan kemungkinan adanya lebih dari satu solusi.
Langkah 3Mengeksplorasi interpretasi dan mengidentifikasi hubungan yang ada. Ini termasuk mengenali bias/prasangka yang ada, menghubungkan alasan yang terkait dengan berbagai alternatif pandangan dan mengorganisir informasi yang ada sehingga menghasilkan data yang berarti.
Langkah 3Menentukan prioritas alternatif yang ada dan mengkomunikasikan kesimpulan. Ini termasuk proses menganalisis dengan cermat dalam mengembangkan panduan yang dipakai untuk menentukan faktor, dan mempertahankan solusi yang terpilih.
Langkah 4Mengintegrasikan, memonitor dan menyaring strategi untuk penanganan ulang masalah. Ini termasuk mengetahui pembatasan dari solusi yang terpilih dan mengembangkan sebuah proses berkelanjutan untuk membangkitkan dan menggunakan informasi baru.

Contoh Berpikir Kritis
Tentukan masalah yang mungkin dihadapi siswa baikyang secara langsung dengan bahan pelajaran atau tugas yang terkait dengan kondisi atau situasi pribadi. Koran atau sumber informasi dari internet merupakan salah satu sumber masalah yang ada di kehidupan nyata yang sangat beragam. Pilih objek yang dapat siswa lihat relevansi atau keterkaitannya.
Contoh Umum
Seorang guru biologi dapat mengajukan masalah mengenai kloning manusia atau pembuatan

Sumber : http://secretofhealthylivings.hakkinda.us/main/56123-berpikir-kritis.html

1 komentar: